Sunday, October 19, 2014

Indahnya Kebersamaan, Tetapi . . .

Bagi seorang perantau yang berjuang sendirian, pasti akan memiliki kendala dengan orang-orang baru yang ada disekitarnya. Begitu pula aku. Dulunya aku tidak punya niatan untuk merantau, bahkan tidak pernah berpikir untuk merantau. Tetapi keadaanku sekarang berbeda, aku ingin merantau di banyak tempat, ingin mengetahui karakter orang-orang yang jauh dari tempat tinggal asliku.
Apa yang aku dapat selama kehidupanku di perantauan yang baru 6 bulan ini, menurutku sudah bisa menjadi pengalaman yang berharga untukku, khususnya dalam hal sosial. Meskipun baru sedikit pengalamanku, kurasa sudah cukup untuk mengetahui beberapa karakter seseorang di tempatku merantau sekarang. Ya, membawa diri untuk bisa membaur dengan lingkungan sekitar, utamanya dalam lingkungan kerja. Disini aku belajar untuk saling menghargai satu sama lain, walaupun pada akhirnya haruslah aku yang bisa membawa diri di lingkunganku yang baru. kebanyakan dari mereka hanya mementingkan kebiasaan dan sifat asli mereka (walaupun ada beberapa yang fleksibel, seperti aku, hehe), tetapi yang aku kenal fleksibel disinipun kebanyakan orang-orang perantauan juga yang mungkin merasakan hal yang sama sepertiku.

Kebersamaan yang kurasakan hingga sekarang ini cukup baik, hanya dengan menjaga hati agar tidak merasa 'dongkol' atas segala perlakuan dan perkataan orang-orang disekitarku (asal tidak keterlaluan ya, hehe) dan pandai-pandainya untuk mengontrol apa saja yang akan dilakukan ataupun diucapkan supaya tidak mengganggu hati dan pikiran orang lain. Aku berusaha untuk selalu bahagia disini, yang pada awalnya kurasakan kehidupan yang berat bersama orang-orang yang ceplas-ceplos dan -kupikir- asal ngomong saja. Tetapi pada akhirnya, aku bisa cuek dengan segala ucapan mereka kepadaku dan kuhadapi dengan santai. Ya, tidak mudah memang untuk bisa seperti itu, tapi setelah kupikir-pikir lagi hal itu memang harus kulakukan untuk bisa merasakan kebersamaan dengan mereka. Pada akhirnya akulah yang mengorbankan hatiku untuk bisa membawa diri dengan mereka. Sekarang, aku sudah tidak mau memikirkan hal itu lagi, yang terpenting aku merasa nyaman disini, dengan orang-orang baru yang ada disekitarku. Memikirkan 'penyakit hati' ini tidak akan ada habisnya. Pelajaran yang sudah aku dapatkan disini yaitu untuk bisa mengerti orang lain, tentang bagaimana menyikapi perilaku orang lain, dan bagaimana membuat orang lain merasa nyaman 'juga' disisiku. Ya, saling mengerti dan menghargai satu sama lain, tidak perlu merasa 'dongkol' atas perilaku dan ucapan orang lain.
Memang kadang merasakan sakit hati atas perlakuan orang-orang yang tidak mau mengerti dan menghargai diri kita, akan tetapi hal itu tidak perlu dipikirkan berlarut-larut, cukup kita 'balas' dengan rasa pengertian terhadapa mereka, dan menghargai sifat mereka dengan cara pandai-pandainya kita membawa diri kepada mereka. Insya Allah mereka juga akan mulai mengerti dan menghargai kita tanpa harus merubah sifat aslinya.
Buat teman-teman yang merantau juga, mungkin di tempat yang sama sepertiku, ataupun di tempat lain, tetap semangat ya. Ingat, pandai-pandai lah membawa diri kepada lingkungan sekitar agar tidak stres, hehe. Semoga sukses dan sehat selalu untuk teman-teman perantauan.

aku selalu merasa nyaman dimanapun tempatku berada, walaupun sendirian dan tidak ada saudara-saudara disekitarku, bagiku teman-teman sudah cukup untuk menjadi tempatku berteduh dari kerasnya dunia luar

from Semarang to Medan
"Ini Medan bung"

No comments: